Kamis, 12 Desember 2013

sudut meja R.320

ketika menjadi yang berbeda diantara orang-orang yang sama adalah hal tersulit untuk berdiri seragam dan tidak menciptakan keganjalan yang berlebihan.
adalah hal yang sangat sulit juga untuk tidak menjadi diri sendiri dan lalu terlalu jauh membahagiakan posisi  mereka yang tidak searah dengan kita.
menjadi yang berbeda tidak selamanya salah dan tidak nyaman....
dimanapun kita berdiri , setinggi apapun posisi kita tidak bisa menjamin kita akan terlihat oleh mereka yang berada di lingkaran bersama kita di tempat itu. 
bukan tempat yang membuat kita terlihat ...tetapi kemampuan kita sendirilah yang akan membuat diri kita berwujud sesuai pola yang sudah kita buat .

jika kita tidak bisa menjadi yang searah dengan mereka.. maka jangan pernah berfikir merusak dan mengubah arah mereka sama denganmu.
kamu bisa melewati jalan lain, atau mungkin tetap berhenti di situ dan melanjutkan langkahmu bersama mereka. bukan bentuk jalannya .... tetapi keyakinan yang akan mengantarkanmu pada titik terbaik yang sudah kamu pilih, dan mungkin di titik itulah kamu bertemu dengan orang yang sebelumnya berbeda denganmu.

Kamis, 28 November 2013

him queen : lalu hilang dan tidak bisa lagi...

sudah kembali...
aku sudah kembali ke tempat ini lagi, dikamar ini lagi, dirumah yang damai ini.
sudah tidak ada pagi yang menyebalkan dan tumpukan kertas penuh sketsa busana yang menungguku, sudah tidak ada lagi pulang malam dan kamar besar yang kaku dengan lampunya yang klasik dan tempat tidur mewah yang membosankan .
surabaya memang lebih baik untukku daripada jogja yang sangat dingin menyengat dingin tulang dan hatiku.
memang tidak sesempurna yang telah terjadi disana, dengan semua kecukupan, kemanjaan , dan status sosial yang mapan sebagai pemilik salah satu butik bergengsi disana . tapi menjadi seorang penulis yang menghabiskan seluruh harinya diatas tuts-tuts keyboard komputer dengan secangkir kopi dan seikat kehangatan keluarga menurutku cukup mengalahkan semuanya.
iya.... penulis adalah jalan yang aku ambil, setelah gilang memutuskan untuk membiarkanku kembali ke Surabaya , kembali disini bersama semua kebahagiaan yang dulu pernah ada.
beberapa novel sudah berhasil aku terbitkan dan syukur bisa menjadi best seller di setiap terbitannya. aku begitu menikmatinya ..., bukan sebagai best seller , tapi ada goresan-goresan sederhanaku disana yang bisa menyita waktu beberapa orang untuk membacanya.

sudah 4 tahun...
sudah 4 tahun saat terahir aku merasakan gilang mendekapku dengan tangisan manjaku , dan sudah 4 tahun juga aku tidak pernah melihatnya lagi.
entah ... setelah mengantarku kembali kesini, dia hanya titipkan sebuah kata sederhana untuk orang tuaku " saya harus pergi sekarang, tolong jangan serahkan dia ke siapapun kecuali ada yang datang dengan penuh ketulusan dan siap mengucapkan sebuah ijab kepadanya ".
tak banyak bertanya juga..entah apa yang dia maksud saat itu, dia begitu saja pergi dan tidak lagi kembali.

tak banyak bertanya juga.....
karna kini bukan gilang yang menjadi masa depanku, aku sudah menjadi seorang istri sekarang.
istri seorang laki-laki sederhana yang datang 3 tahun lalu , datang kembali lebih tepatnya.
menarik semua cerita tentang gilang, cerita tentang semua keajaiban kasih sayang dari seorang gilang dan semua kebaikan yang tidak akan pernah bisa aku balas dengan apapun. sebuah cinta pertama yang kembali .Fandi seorang laki-laki yang berhasil menarikku duduk disampingnya, diatas kursi rumah tangga yang mendamaikan dan mencukupkan batinku.

lalu bagaimana dengan gilang yang tiba2 hilang seperti ini...
tidakkah dia begitu menyakitkan ? tidakkah dia begitu bodoh ?! dan sungguh Tuhan ... jika ada waktuku untuk menemuinya , aku hanya ingin satu menit saja menahannya lagi untuk tidak bodoh melepasku.
aku ingin menahannya lagi untuk kembali merusak poniku, menggendongku dan mengajakku keliling dunia, membawakanku beratus2 bunga mawar putih dan banyak kembang api dihari ulang tahunku.lalu banyak lagi dan banyak lagi...
tapi sudah terlambat.
karna gilang tidak akan pernah bisa aku tahan lagi disini, tidak untuk memanjakanku lagi dan maRatukanku lagi.
sudah tidak bisa.....

Minggu, 17 November 2013

kembali ke titik nol.

Sederhanakanlah rasaku....
ada dimana aku merasakan  rasa cinta yang sangat besar, begitu kuat berlari bersama denyut nadi dan sangat bising di bawah lorong sadarku yang sudah lama aku biarkan hening.
lalu berkacalah aku didepan cermin, ku balutkan hijabku dengan penuh keindahan ridho dari penciptaku
sekarang semua kebahagiaan dari seluruh keajaiban syariah sudah coba kubalutkan di tubuhku, lisanku, langkah kaki dan gerakan tanganku .. hanya hati yang masih terus bergemuruh disana.
dia terus berteriak kesakitan... apa yang dia simpan disana? tidak ada seorangpun yang tau,mungkin juga pemilikya.
kupeluk erat-erat tasbihku, berusaha menguatkan apa yang aku yakini benar.
terus kuyakini benar....
 tapi Allah mulai berbicara kepadaku lewat tumpukan ujian yang harus segera aku selesaikan..
satu diantaranya Dia sedang megingatkanku untuk bersabar dan selalu tundukkan pandanganku akan semua hal yang membutakan garis halalku.
tidak pernah ada cinta yang melebihi Cinta yang seharusnya aku tawadu'kan  , tidak seharusnya ada .

untuk belajar menyelesaikan ujuian ini, bolehkan Engkau kirimkan aku pelukanMU yang bisa mendamaikan tangisanku Ya Rab.. ?? tolong tarik rasa yang terlalu berlebihan ini, tolong tarik semua yang menyesakkan ini, sudah banyak jalan benarMU yang aku robohan untuk mencari tempat amanku. Dan aku tersesat sendiri sekarang... tolong tarik aku Robbi, aku ingin pulang...
aku lelah ketika semua tembok ini mulai menghimpit sesak nafasku, aku hanya ingin pulang dan bertemu senyum sebuah keluarga.sahabat dan orang2 tersayang dengan penuh ruang halal.

dimana ketika tubuhku akan kaku nanti, aku tidak akan pernah memintanya lagi...

Sabtu, 02 November 2013

Mee Lagi.

Tuhan... bagaimana kau ciptakan hatiku,
kenapa begitu rapuh dan mudah pecah. lalu bagaimana pula Engkau membuatnya terilhat begitu keras dan angkuh...
di setiap malam , ketika semua orang mulai menyerahkan waktu pada pejaman matanya mengapa aku sulit sekali untuk melakukan hal serupa dengan sangat mudah..
aku bukan manusia yang terbuat dari bongkahan es yang sangat beku , aku tidak akan mencair ketika disulut api dan aku tidak akan terlalu dingin ketika musim dingin mulai mengeluarkan aroma kopinya.
aku lelah Tuhan.... aku lelah terus mengeluh dengan kesalahan yang sama....
aku lelah berteriak untuk dosa yang tidak pernah aku mengerti....
aku lelah dengan tubuh yang semakin kuat berpura2 untuk kuat ....
Ampuni semua ketidak syukuranku ...mohon ampuni semua murka dan keputusasaanku...
aku hanya ingin membagi ini sebentar saja... aku hanya mencoba berdamai dengan diriku sendiri..
jangan ambil sekarang, berikan lebih banyak waktu untukku ....
berikan lebih banyak oksigen di otakku, lebihkan banyak ketenangan di hatiku... dan lebihkan segalanya untuk bisa aku bungkus dengan sangat indah di surga nanti..

Lelah Tuhan....

Selasa, 15 Oktober 2013

him Queen : aku sayang dia Tuhan


Berjalan kaki menikmati jogja dengan suasana mendung seperti ini ternyata sangat indah,
beberapa bangunan tinggi di tepi kanan dan kiri jalan, beberapa kedai-kedai makanan dan toko-toko souvenir yang dikemas sangat sederhana serta tradisional membuat aku tidak menyesal harus berjalan kaki hari ini menuju taman yang diperintahkan gilang. Aku menikmati langka demi langkahku , menikmati bagaimana angin menyapaku dengan lembut dan membiarkan rambutku tersibak olehnya.
Setelah beberapa menit berjalan aku sampai pada ujung jalan ini , dimana seharusnya ada taman yang aku lihat disini. Tapi tidak sama sekali, aku hanya melihat ada dua persimpangan jalan disini simpang sebelah kanan akan membawaku pada jalan besar dengan lalu lintas yang cukup padat itu, dan simpang sebelah kiri hanya ada jalan kecil seperti nya hanya untuk pengendara sepeda,terdapat pintu gerbang terbuat dari kayu yang cukup tinggi membatasinya....
seseorang tiba-tiba datang dan membuka pintu gerbang tersebut, dia mempersilahkan aku untuk masuk. Aku tidak mengenal orang ini sebelumnya bahkan bagaimana dia tahu jika aku sedang mencari suatu tempat disini, dengan sedikit rasa takut aku mulai berjalan kerah laki-laki setengah baya itu, wajahnya tidak seperti orang jahat , dia juga memiliki senyum yang hangat dan dari penampilannya terlihat cukup sopan.

“mbak ini , mbak citra ?? “
“i...iya, bagaimana ...???”
“mas gilang yang menyuruh saya, mbak bisa ikuti saya ??”
“apa ?? “
“ maaf , maksud saya ..saya akan mengantarkan mbak ke taman yang mas gilang perintahkan . Saya orang suruhan mas gilang... mbak tidak perlu takut”

Sepertinya orang ini tidak harus membuatku  mencurigainya setelah dia menyebut nama gilang . *ding ..ding..ding* ponselku bergetar... dan aku lihat itu pesan masuk dari gilang.

Bapak itu orang suruhanku , dia akan mengantarkanmu ke taman itu, aku tau kamu pasti akan tersesat nanti. I LOVE U MY QUEEN “ 

Sudah aku duga , gilang tidak akan membiarkanku sebentar saja menggunakan kakiku sendiri untuk berjalan , lagi- lagi dia selalu menyediakanku tongkat. Entah karna aku terlalu lemah atau mungkin dia takut seseorang akan menculikku darinya di tengah jalan. Sudahlah , sudah cukup hari ini semua pikiranku terkuras olehnya , sekarang yang harus aku lakukan adalah cepat menyelesaikan tugas darinya dan kembali ke apartemen. Aku hanya ingin memeluk selimutku hari ini. Setidaknya itu lebih menghangatkan daripada perasaan gilang.
Aku mulai mengikuti langkah bapak setengah baya ini , dia sesekali menoleh ke arahku untuk memastikan aku tidak tertinggal oleh langkahnya... kami  melewati jalan setapak dengan dikelilingi pohon cemara di kanan kiri kami,disini juga terdapat beberapa kedai makanan dan gazebo-gazebo kecil  yang tersebar di setiap sudut tikungan .Tempat ini benar-benar sejuk dan tenang, tapi sepertinya masih belum ada taman yang bisa aku lihat disini, bapak ini terus membawaku menyisiri jalan setapak ini dan membiarkanku  sangat menikmatinya. Beberapa kali aku menyanyikan sebuah lagu di tengah2  perjalanan kami , lalu aku berhenti dan mengambil beberapa foto dengan pemandangan yang menakjubkan itu. Setelah cukup lama berjalan Aku sampai pada tempat yang berhasil membuatku terpaku, Sebuah air mancur yng sangat indah berdiri kokoh ditengah taman yang luas dan hijau. Setelah aku perhatikan cukup lama taman ini berbentuk hati , dengan hiasan bunga mawar putih yang membatasinya . Aku tidak pernah melihat taman seindah ini sebelumnya disini, aku benar-benar tidak ingin pergi secepatnya dari sini , dan rasanya tidak peduli lagi bagaimana hangatnya selimut di apartemen.
“kita sudah sampai mbak, kalo gitu saya permisi dulu “
"tapi pak....,apa yang harus saya lakukan disini "
"tunggu sebentar disini , mbak gak usah khawatir " bapak itu berlalu begitu saja dan hanya meninggalkan senyum yang sangat mengganjal bagiku.

" Subhanallah..... "

"Selamat ulang tahun my queen "

"bodoh.."
gilang benar-benar sangat bodoh, bagaimana bisa dia membuatku sebagia ini? apa yang aku lihat sekarang seperti mimpi. terlalu banyak bunga mawar disini...semuanya terlalu merah, dan itu membuatku semakin enggan menyimpan rasa kecewaku lebih lama lagi. aku melihat seorang laki2 yang selalu memanggilku ratunya berdiri tepat di antara lautan mawar itu sambil membawa kue dengan banyak lilin diatasnya,aku lihat ada ayah dan ibu, mama papa gilang dan kakakku turut bergabung disana dengan memegang seikat mawar merah yang sangat indah.Dia gilang..dia milikku tuhan. tolong jangan pernah biarkan ingatanku lupa tentang itu.

dia selalu berhasil membuatku bahagia tanpa alasan, begitu juga ketika dia membuatku menangis secara tiba2 seperti ini.
sekarang aku lihat dia mulai berjalan kearahku dengan wajah yang sedikit cemas melihat air mataku terus mengalir. aku sudah mencoba menahannya tapi hari ini cukup membuatku harus membalasnya dengan cara seperti ini.

"tolong maafkan aku, jangan menangis seperti ini. maafkan  aku "

aku merasakan tubuhku tiba2 tertarik dan berada dalam dekapan laki2 ini dalam sekejap, dan itu justru membuatku semakin perih . terlalu lelah rasanya ... aku merasa sangat mencintainya Tuhan. aku merasa sangat membutuhkannya. demi tuhan tolong jangan biarkan aku menyakitinya,jangan biarkan aku melupakan karuniaMU yang satu ini .

"gilang jangan pergi lagi.. aku takut, aku butuh kamu, aku bosan disini. jangan pergi lagi ...aku mohon "
aku semakin keras menangis dalam pelukannya, aku benar2 merasa ketakutan.

" citra...."

" iya " *terisak*

" kita pulang ke surabaya ya.... ,citra bisa tinggal sama ayah ibu lagi "

"apa?? tapi gimana kerjaanku disini?? kerjaan gilang?? terus..."

"kamu bahagia dengan semua ini?'

" enggak gilang... aku bosan disini, terlebih harus jauh lagi. aku tidak suka disini"

" kita pulang ya ...semua kerjaan disini sudah aku bereskan begitu juga kerjaan kamu"

"kita???"
aku mulai melepas pelukannya dan memastikan apa yang telah dia bicarakan barusan.

"iya,aku juga ikut ke surabaya . aku bakalan jaga kamu disana .boleh ?? :) "

"aku sayang kamu "
aku memeluknya lebih erat kali ini, aku benar-benar tidak percaya menjadi wanita yang sangat beruntung mendapatkannya

" sepertinya aku juga "


************



Jumat, 19 Juli 2013

Him Queen : Gilang be my boss ( cont )

entah kenapa nada suara gilang semakin meninggi , matanya juga semakin tajam menatapku , tangannya menggenggam erat tanganku . dan aku merasa lebih ketakutan dari sebelumnya ... semuanya terasa aneh saat itu. Tak terasa air mataku jatuh... aku menangis terisak dan membungkam mulutku karna takut akan terdengar keluargaku dan keluarga gilang. Aku lihat gilang mulai panik melihatku menangis seprti ini , tapi jujur aku sangat takut dengan sikap gilang yang seperti itu. Aku tidak bisa mengontrol air mataku. Dengan sigap gilang langsung memelukku dan mengusap rambutku.
“citra tolong jangan menangis.. maafkan aku , aku tadi terlalu keras ya, pasti itu membuat kamu takut, maafkan aku citra.. tolong jangan menangis “ .
suara gilang sangat cemas , dia semakin ketakutan melihatku menangis . Tapi sebaliknya seperti terhipnotis tiba-tiba ketakutanku hilang, pelukan gilang selalu membuat aku damai. Dan semuanya terasa  tenang kembali . Entah karna tidak terbiasa dengan bentakan atau hal yang lain yang membuatku menangis tadi , tapi semuanya sudah benar-benar hilang sekarang.
“ Jangan bentak aku seperti tadi ya jelek , aku takut... “ . dengan spontannya aku keluarkan kalimat itu sambil mengusap air mataku yang mulai membanjiri kaosnya.

“iya janji , aku gak akan seperti itu lagi. Maafin aku ya citra cantik “. dia mengangkat kepalaku dan membantuku mengapus air mataku.
aku masih belum memahami bagaimana bisa laki-laki ini mencintaiku seperti ini , sedangkan aku ? bagaimana cintaku selama ini ?? aku pun tidak pernah mau memahaminya.

*****

sial..... hampir saja aku menabrak pengendara jalan ,dan hal itu membuyarkan semua ingatanku tentang bagaimana gilang malaikat tuhan itu mengirimku kesini.
sejak saat itu aku putuskan untuk bersedia pindah ke jogja dan membantu gilang mengelola usaha milik orang tuanya .  setelah acara pertunangan yang kami adakan di surabaya , Gilang segera memboyongku ke jogja. Sayang orang tuaku tidak bisa ikut bersama kami , karna usaha ayah di surabaya pun tidak mungkin bisa dia tinggalkan , ahirnya hanya kak rani yang menemaniku pergi , dengan alasan dia juga ingin meneruskan program S3 nya di salah satu universitas di kota itu. Ibu dan ayah sedikit lega karna ada kak rani yang bisa menjagaku disana, maklum mereka takut anak bungsu yang sangat manja ini akan sangat merepotkan gilang di kota ini.
Tak lama kemudian mobil merah ini sudah membawaku ke butik mama gilang , aku harap pagi ini dia juga bersahabat denganku.  Walaupun secara teknis kepemilikan butik ini sudah jatuh ketanganku entah kenapa kekuatan gilang masih sangat terasa. Gilang selalu menuntutku untuk bekerja sesuai dengan semua keinginannya , butik dan majalah serta beberapa pekerjaan lain semuanya harus sesuai dengan konsep yang dia pikirkan , tak satupun konsepku yang dia setujui.  Dalam hal ini dia benar-benar tidak ingin berkompromi denganku, sekalipun aku merengek dan menangis dia tetap tidak akan mengizinkanku bekerja terlalu keras. Dengan alasan karna dia hanya ingin aku menjaga usaha ini bukan untuk merawatnya susah payah, ia tidak ingin banyak waktuku yang terbuang dalam pekerjaan ini dan ahirnya akan mengurangi perhatianku padanya, semua alasan itu membuatku sedikit geram dan tak habis pikir bagaimana jalan pikiran anak ini sampai hal seperti inipun masih alasan cinta yang dia gunakan. Aku sempat berfikir jangan-jangan anak ini sudah beneran gak waras. Tapi ya sudahlah.. dengan kondisiku yang terhitung masih menumpang, dan alasan sudah berjanji dengan orang tua Gilang aku tidak bisa melakukan pemberontakan apapun, kecuali hanya menunggu gilang sadar.
baru memasuki loby butik, semuanya terasa membosankan. Entah karena mood yang sudah rusak daritadi pagi, atau karna memang keadaan seperti ini sudah muak aku jalani. Baru beberapa bulan disini dan semuanya hanya siksaan batin, gilang jauh , kakak yang supersibuk dan jarang bisa aku ajak ngobrol lagi di apartemen , dan pekerjaan yang hambar.apa bagusnya kehidupanku sekarang ?

“ bu ... ini beberapa proyek bulan depan , dan jadwal rapat satu minggu ini yang belum ibu tanda tangani “
 seorang gadis muda, bertubuh kecil , putih, dan bentuk wajah yang oval dengan bulu mata yang lentik, rambut ikal terurai  menggunakan sepatu cat , ,kaos oblong , dan jaket jeans menyodorkan beberapa dokumen ke mejaku. Dia jo sekretaris atau orang kepercayaanku yang mengelola butik ini selama aku mengurusi  pekerjaan diluar, untuk karyawan yang satu ini aku memang sengaja meminta pada gilang untuk mecarinya sendiri, karna aku tidak bisa bekerja dengan orang yang tidak sesuai dengan jalan pikiranku apalagi orang ini akan sering berhubungan denganku . Jo adalah gadis 20 tahun dengan latar belakang yang hanya lulusan SMK, aku berani mengambilnya sebagai karyawanku karena aku suka dengan kepribadiannya yang simple dan tegas serta loyalitas kerjanya yang tinggi.
“ Jo pasokan kain dari kudus sudah datang ?” mataku sibuk mengoreksi dokumen-dokumen di depanku sampai tidak sempat melihat jo ketika berbicara dengannya.

“belum bu “. suara jo terdengar lirih
“belum ? bukannya harusnya hari ini sudah sampai. Aku harus menyelesaikan beberapa design untuk pagelaran bulan depan kan ? “ jawaban jo menambah kekacauanku hari ini. Aku paling tidak suka pekerjaanku tertunda dengan alasan tidak jelas seperti ini.

“cepat kamu hubungi toko dikudus, kalo perlu langsung ke pemiliknya. Aku gak mau tau nanti sore paling lambat kain sudah harus datang. Mengerti jo ?? “ nada suaraku mulai meninggi kepada jo, aku lihat wajahnya yang polos sedikit menunduk dan menggambarkan pemahamannya terhadap perintahku barusan.
iya bu saya akan segera hubungi “. jo membalikkan badan dan keluar dari ruang kerjaku.

ingtanku kembali menerawang bebas ke luar jendela yang berada di belakang kursi kerjaku, aku beranjak dan membuka jendela lebih lebar untuk membiarkan angin segar menyentuh kulit2 di tubuhku dan membuang semua kekesalanku hari ini.
tiba-tiba aku sangat merindukan gilang, entah kenapa sejak aku berada disini aku lebih sering merindukannya daripada ketika aku di surabaya dulu, walaupun keadaan masih sama-sama jauh tapi disini aku lebih takut , aku takut ada sesuatu yang aku alami disini dan gilang tidak bisa memelukku untuk melindungiku lagi.
tiba-tiba gilang menelfon ..
“ citra sudah sampai dibutik , Aku baru saja menelfon jo untuk membelikanmu sarapan. Apa dia sudah melakukannya ?” belum sempat menjawab pertanyaan gilang,  jo mengetuk pintu dan membawa makanan serta sebotol  air mineral diatas nampan yang dia pegang.

aku hanya mengisyaratkan dengan telunjukku untuk menaruh nampan itu diatas meja, dia melakukannya lalu pergi dari ruang kerjaku dengan segera karna mengerti handphone yang sedang aku pegang di posisi telingaku .
“ iya sudah. Terimakasih... tapi aku harap ini untuk yang terahir kalinya. Aku gak suka merepotkan orang untuk hal-hal semacam ini gilang. “
“sudah cepat makan , lalu bergegaslah ke taman di sudut jalan dari arah butik “
“gilang...! tolong hargain aku, setidaknya tanggapi perkataanku tadi. Aku lelah gilang, kamu benar-benar.... sudahlah “
 . rasanya tidak mungkin aku melanjutkan perkataanku, entah kenapa aku tidak pernah bisa harus bersikap sekeras itu dengan gilang.

“iya aku tau, maafin aku citra.. aku janji itu yang terahir. Tolong maafin aku ya “ suaranya benar-benar seperti orang yang menyesal , sepertinya.

“iya, aku juga minta maaf sudah membentakmu tadi. Oyya soal taman.. ada apa disana ? masalah pekerjaan? “ nada suaraku sebisa mungkin aku buat lebih hangat dan bersahabat.

“iya, ada tugas yang harus kamu selesaikan disana. Okey udah dulu ya..aku harus segera meeting sekarang.  Miss you citra.. “.
 Gilang langsung menutup telfonnya tanpa mendegar jawaban dariku.

“Miss you too gilang ......” . aku hanya mampu menghela nafas dan berusaha menyikapi hal ini dengan ikhlas.
Aku penasaran pekerjaan apa yang gilang siapkan untukku ditaman itu , tanpa berfikir panjang dan membuang waktu untuk melamunkan hal-hal menyialkan hari ini, aku segera menghabiskan sarapan yang sudah disiapkan jo , Seporsi Bubur ayam hangat dengan ekstra sambal dan bawang goreng. Sepertinya Gilang sudah mengajarkannya dengan sangat baik. Perutku yang mulai memberontak merasakan aroma bubur yang mulai menerobos hidungku, membuatku tidak basa-basi lagi untuk segera menyantapnya.

Him Queen : Gilang be my boss ??


Pagi ini harus bawa mobil sendiri , semoga jogja bersahabat denganku...
aku tengok jam tangan dan jarumnya seperti mengejekku , pukul  09.00. harusnya tidak begitu telat untuk pergi ke kantor hari ini Tapi aku harus sadar bahwa ini bukan kotaku dan tidak begitu mudah mencari jalan yang bisa mengerti tentang kondisiku yang baru bisa mengendarai mobil ini. Aku tidak mengerti apa yang gilang mau dengan keberadaanku disini , dia tarik aku ke kota ini tapi dia justru pergi dari sini. Apa bedanya ketika aku tinggal di surabaya dulu, semuanya tetap sama. Dia memang senang sekali bermain petak umpet dengan gadis cantik ini.
Aku meraba-raba tasku untuk mendapatkan ponsel yang daritadi terus berdering,
“iya , ini aku sedang menuju ke kantor “ semoga gilang mengerti nada suaraku ini.

“hati-hati ya... sudah hafal jalannya kan ? mobilnya sudah di cek ? oyya jangan lupa mampir ke butik sebentar  , trus jangan pulang malam-malam ya nanti.  Sore langsung pulang ajah terus istirahat ” . suara gilang pagi ini benar-benar menyebalkan.

hm iya.yaudah aku sedang menyetir ini “
menutup telvon tanpa mendengarkan sura menyebalkan itu lagi mungkin lebih baik. Tuhan...malaikatmu yang satu itu benar-benar menyiksaku pagi ini. Apa benar dia tidak ingat hari ini ulang tahunku ? kenapa dia masih saja bersikap seperti itu , aku tidak bisa mencintai pekerjaan ini seperti yang sudah dia lakukan. Sepetinya dia tidak mengerti mana impianku dan obsesinya.

*****

Boleh aku ingat bagaimana aku bisa sampai disini ?? semoga masih ingat...
1 minggu setelah kejadian aku mengerjai gilang waktu itu, dia datang lagi ke surabaya. Kali ini dia datang bersama kedua orang tuanya, sontak hal ini membuatku sangat terkejut. Dia tidak mengatakan apapun sebelumnya , jelas aku pun tidak mempersiapkan diri ketika mereka datang kerumah. Hanya kaos oblong , calana pendek dan rambut yang masih acak-acakan aku menyambut kedatangan mereka sore itu.  Tapi apalah daya laripun sudah tidak sempat , senyum pepsodent pun satu-satunya senjata yang bisa aku keluarkan waktu itu . Tak mau ambil pusing , aku langsung mencium kedua tangan mama dan papa gilang lalu mempersilahkan mereka masuk. Tak lama kemudian ayah dan ibu keluar , mereka juga tak kalah kagetnya denganku. Setelah mendapatkan lirikan dari ibu yang artinya aku harus segera masuk dan berganti pakaian yang lebih sopan , aku segera memundurkan kakiku menuju kamar.
Di dalam kamar aku hanya diam mematung di balik pintu, dengan nafas yang tersengal sengal, aku masih tidak percaya gilang akan membawa orang tuanya kesini secepat ini , ini kali pertama aku bertemu dengan orang tuanya , sebelumnya gilang hanya memperkenalkanku lewat telfon, dan hanya melihat foto mereka. Walaupun begitu aku dan orang tuanya  cukup akrab di telfon dan tak jarang juga  gilang mengajak orang tuanya melihatku dari balik layar skype.  Bagaimanapun juga itu tak sama halnya ketika kita harus bertatap muka langsung seperti sekarang , Aku bingung apa yang harus aku lakukan saat ini, aku mengambil setelan kaos dan rok panjang pink kado dari kakak , dengan rambut aku biarkan terurai dan sedikit merapikan poniku ke belakang dengan jepitan . Aku berfikir ulang untuk merias wajahku , tapi aku rasa ini bukan acara pertunangan kami bedak bayi seperti biasanya saja aku rasa sudah cukup.
dengan jantung yang berdegup kencang, dan segala tanda tanya di kepalaku aku beranikan keluar dari kamar dan ikut bergabung di antara obrolan 2 keluarga ini. Ibu berdiri kearahku lalu memelukku , aku rasakan dadanya seperti menahan tangis. Hal itu membuatku semakin cemas.

“citra... sudah waktunya sayang , kamu sudah besar sekarang “ suara ibu bergetar.

aku tidak bisa mengatakan apapun , saat itu aku benar-benar bingung dan cemas melihat keadaanibu , di sisi lain aku bingung melihat ayah  ,gilang , dan mama papa gilang sedang memerhatikanku dengan senyum dan seperti ada sesuatu yang membahagiakan di mata mereka.
aku menuntun ibu untuk duduk kembali , dan kali ini aku paksakan diriku untuk tenang dan bertanya tentang alasan yang membuat ibu seperti ini .

“ citra... kami kesini untuk melamarmu nak , gilang putra kami satu-satunya ini ingin mejadikanmu sebagai pendamping hidupnya , bagaimana citra ? kamu bersedia ?”
aku harap aku tidak  sedang bermimpi sekarang , ucapan papa gilang ini benar-benar membuat nafasku semakin sesak. Aku harus menikah dengan gilang secepat ini ? mungkinkah ?

“citra ... kenapa kamu gugup seperti itu ? kamu gak mau menikah denganku ?”

“bu..bukan seperti itu gilang , tapi..” aku menggenggam tangan ibu erat-erat sekali seperti takut seseorang akan menculikku darinya.

“ kami kesini juga ingin bilang, kalau citra tidak keberatan apa citra dan keluarga besedia pindah ke jogja bersama gilang? Mama dan papa berencana akan tinggal bersama nenek gilang di bali.kami ingin mengembangkan usaha baru kami disana. Untuk itu perusahaan papa akan segera gilang ambil alih , sedangkan masalah butik dan segala sesuatunya papa harap citra mau mengurusnya. Bagaimana citra ?? “
apalagi ini tuhan... bagaimana aku harus menjawabnya , seperti ada kembang api meletus diatas kepalaku ,semuanya terasa mengejutkan tapi sangat indah . Itu yang aku rasakan saat ini.. tapi kenapa hatiku tetap tidak bisa membiarkan kebahagiaan ini berjalan begitu saja. Ada sesuatu yang masih menahan. Tapi aku tidak mengerti itu.
“pa..bagaimana kalau hubungan ini diawali dengan pertunangan terlebih dahulu? Citra jujur masih belum siap untuk itu.. masih banyak hal yang harus citra pelajari untuk menjadi istri yang baik buat gilang “. Entah keberanian apa yang tiba-tiba membuatku memanggil papa gilang dengan panggilan seakrab itu.
“ okey, tidak masalah. Pa.... gilang setuju. Aku rasa kita juga masih punya banyak waktu. Yang penting semua yang terbaik untuk  citra”
 gilang menyahut pembicaraanku dengan nada yang penuh semngat dan tatapan yang yang sangat lembut kerahku , terlihat anak ini sangat mengerti kegelisahanku sekarang.

sesaat sebelum kelurga gilang berpamitan untuk pulang ,gilang meminta izin untuk berbicara denganku sebentar ditaman depan rumah .

 “maafkan aku ya... pasti ini membuat kamu kaget. Kamu marah ??”
dia menatap kerahku dengan tatapan yang sangat dalam , dan itu justru membuatku takut. Entah kenapa perasaanku sedikit aneh , aku merasa laki-laki ini akan membawaku lari dan menerkamku.
aku hanya sanggup menjawab pertanyaannya dengan menggelengkan kepala , aku harap dia cukup puas dengan jawabanku.
“iya aku tau aku salah , harusnya aku bicarakan ini terlebih dahulu sama kamu . tapi aku takut kamu akan menolaknya citra. Aku tau kamu belum siap...tapi kamu juga harus tau bagaimana tersiksanya aku disana ninggalin kamu disini , dengan kejadian kemaren walaupun hanya bercanda aku merasa benar-benar seperti orang gila dari kantor langsung berlari ke bandara mengejar keberangkatan yang tercepat dan berdoa kamu tetap baik-baik saja disini , aku takut kehilangan kamu citra... kamu tau itu kan , aku takut citra !!?? “

Continued.....