Selasa, 15 Oktober 2013

him Queen : aku sayang dia Tuhan


Berjalan kaki menikmati jogja dengan suasana mendung seperti ini ternyata sangat indah,
beberapa bangunan tinggi di tepi kanan dan kiri jalan, beberapa kedai-kedai makanan dan toko-toko souvenir yang dikemas sangat sederhana serta tradisional membuat aku tidak menyesal harus berjalan kaki hari ini menuju taman yang diperintahkan gilang. Aku menikmati langka demi langkahku , menikmati bagaimana angin menyapaku dengan lembut dan membiarkan rambutku tersibak olehnya.
Setelah beberapa menit berjalan aku sampai pada ujung jalan ini , dimana seharusnya ada taman yang aku lihat disini. Tapi tidak sama sekali, aku hanya melihat ada dua persimpangan jalan disini simpang sebelah kanan akan membawaku pada jalan besar dengan lalu lintas yang cukup padat itu, dan simpang sebelah kiri hanya ada jalan kecil seperti nya hanya untuk pengendara sepeda,terdapat pintu gerbang terbuat dari kayu yang cukup tinggi membatasinya....
seseorang tiba-tiba datang dan membuka pintu gerbang tersebut, dia mempersilahkan aku untuk masuk. Aku tidak mengenal orang ini sebelumnya bahkan bagaimana dia tahu jika aku sedang mencari suatu tempat disini, dengan sedikit rasa takut aku mulai berjalan kerah laki-laki setengah baya itu, wajahnya tidak seperti orang jahat , dia juga memiliki senyum yang hangat dan dari penampilannya terlihat cukup sopan.

“mbak ini , mbak citra ?? “
“i...iya, bagaimana ...???”
“mas gilang yang menyuruh saya, mbak bisa ikuti saya ??”
“apa ?? “
“ maaf , maksud saya ..saya akan mengantarkan mbak ke taman yang mas gilang perintahkan . Saya orang suruhan mas gilang... mbak tidak perlu takut”

Sepertinya orang ini tidak harus membuatku  mencurigainya setelah dia menyebut nama gilang . *ding ..ding..ding* ponselku bergetar... dan aku lihat itu pesan masuk dari gilang.

Bapak itu orang suruhanku , dia akan mengantarkanmu ke taman itu, aku tau kamu pasti akan tersesat nanti. I LOVE U MY QUEEN “ 

Sudah aku duga , gilang tidak akan membiarkanku sebentar saja menggunakan kakiku sendiri untuk berjalan , lagi- lagi dia selalu menyediakanku tongkat. Entah karna aku terlalu lemah atau mungkin dia takut seseorang akan menculikku darinya di tengah jalan. Sudahlah , sudah cukup hari ini semua pikiranku terkuras olehnya , sekarang yang harus aku lakukan adalah cepat menyelesaikan tugas darinya dan kembali ke apartemen. Aku hanya ingin memeluk selimutku hari ini. Setidaknya itu lebih menghangatkan daripada perasaan gilang.
Aku mulai mengikuti langkah bapak setengah baya ini , dia sesekali menoleh ke arahku untuk memastikan aku tidak tertinggal oleh langkahnya... kami  melewati jalan setapak dengan dikelilingi pohon cemara di kanan kiri kami,disini juga terdapat beberapa kedai makanan dan gazebo-gazebo kecil  yang tersebar di setiap sudut tikungan .Tempat ini benar-benar sejuk dan tenang, tapi sepertinya masih belum ada taman yang bisa aku lihat disini, bapak ini terus membawaku menyisiri jalan setapak ini dan membiarkanku  sangat menikmatinya. Beberapa kali aku menyanyikan sebuah lagu di tengah2  perjalanan kami , lalu aku berhenti dan mengambil beberapa foto dengan pemandangan yang menakjubkan itu. Setelah cukup lama berjalan Aku sampai pada tempat yang berhasil membuatku terpaku, Sebuah air mancur yng sangat indah berdiri kokoh ditengah taman yang luas dan hijau. Setelah aku perhatikan cukup lama taman ini berbentuk hati , dengan hiasan bunga mawar putih yang membatasinya . Aku tidak pernah melihat taman seindah ini sebelumnya disini, aku benar-benar tidak ingin pergi secepatnya dari sini , dan rasanya tidak peduli lagi bagaimana hangatnya selimut di apartemen.
“kita sudah sampai mbak, kalo gitu saya permisi dulu “
"tapi pak....,apa yang harus saya lakukan disini "
"tunggu sebentar disini , mbak gak usah khawatir " bapak itu berlalu begitu saja dan hanya meninggalkan senyum yang sangat mengganjal bagiku.

" Subhanallah..... "

"Selamat ulang tahun my queen "

"bodoh.."
gilang benar-benar sangat bodoh, bagaimana bisa dia membuatku sebagia ini? apa yang aku lihat sekarang seperti mimpi. terlalu banyak bunga mawar disini...semuanya terlalu merah, dan itu membuatku semakin enggan menyimpan rasa kecewaku lebih lama lagi. aku melihat seorang laki2 yang selalu memanggilku ratunya berdiri tepat di antara lautan mawar itu sambil membawa kue dengan banyak lilin diatasnya,aku lihat ada ayah dan ibu, mama papa gilang dan kakakku turut bergabung disana dengan memegang seikat mawar merah yang sangat indah.Dia gilang..dia milikku tuhan. tolong jangan pernah biarkan ingatanku lupa tentang itu.

dia selalu berhasil membuatku bahagia tanpa alasan, begitu juga ketika dia membuatku menangis secara tiba2 seperti ini.
sekarang aku lihat dia mulai berjalan kearahku dengan wajah yang sedikit cemas melihat air mataku terus mengalir. aku sudah mencoba menahannya tapi hari ini cukup membuatku harus membalasnya dengan cara seperti ini.

"tolong maafkan aku, jangan menangis seperti ini. maafkan  aku "

aku merasakan tubuhku tiba2 tertarik dan berada dalam dekapan laki2 ini dalam sekejap, dan itu justru membuatku semakin perih . terlalu lelah rasanya ... aku merasa sangat mencintainya Tuhan. aku merasa sangat membutuhkannya. demi tuhan tolong jangan biarkan aku menyakitinya,jangan biarkan aku melupakan karuniaMU yang satu ini .

"gilang jangan pergi lagi.. aku takut, aku butuh kamu, aku bosan disini. jangan pergi lagi ...aku mohon "
aku semakin keras menangis dalam pelukannya, aku benar2 merasa ketakutan.

" citra...."

" iya " *terisak*

" kita pulang ke surabaya ya.... ,citra bisa tinggal sama ayah ibu lagi "

"apa?? tapi gimana kerjaanku disini?? kerjaan gilang?? terus..."

"kamu bahagia dengan semua ini?'

" enggak gilang... aku bosan disini, terlebih harus jauh lagi. aku tidak suka disini"

" kita pulang ya ...semua kerjaan disini sudah aku bereskan begitu juga kerjaan kamu"

"kita???"
aku mulai melepas pelukannya dan memastikan apa yang telah dia bicarakan barusan.

"iya,aku juga ikut ke surabaya . aku bakalan jaga kamu disana .boleh ?? :) "

"aku sayang kamu "
aku memeluknya lebih erat kali ini, aku benar-benar tidak percaya menjadi wanita yang sangat beruntung mendapatkannya

" sepertinya aku juga "


************



Tidak ada komentar:

Posting Komentar