Rabu, 13 Maret 2013
Kopi dan Bola ( ending )
" Hy....
Apa ada cerita baru hari ini ? apa aku bisa mendengarnya lagi setelah ini ? Bagaimana dengan kopi mu ? maaf aku sudah membuatnya dingin malam itu... mungkin karena aku sibuk membuat cerita bola dan sengaja ingin membuat matamu basah . Tapi sebenarnya bukan , aku hanya ingin melihatmu langsung dari pandangan mataku , bukan layar laptop kita ...aku melihatmu malam itu dari seberang jendela kamarmu . Aku ada disana sejak kamu membalas kata " Hy " dariku. Iya.. aku selalu berada di seberang jendelamu , dan melihatmu menunggu pukul 22:00 untuk bisa menemuiku lewat dunia yang kita buat sendiri . Tapi aku tak perlu menunggu waktu itu , karna aku selalu bisa melihatmu dari sini . Aku selalu melihat kesakitanmu setiap suster-suster cantik itu menyuntikmu , aku selalu bisa melihat kenakalanmu membuang beberapa pil-pil pahit itu ke luar jendela , aku juga selalu melihat kecerobohanmu menyembunyikan bekas kopimu dia atas meja , dan itu membuat ibumu serta dokter yang merawatmu geram. Aku selalu disini melihatmu tanpa menunggu 22:00...
Apa kamu masih bingung ?? Ini tidak adil memang ... aku memiliki waktu yang lebih banyak darimu , aku memiliki semua cerita tentang kamarmu ,tapi kamu hanya melihatku sejak pukul 22:00 dan itu tidak pernah nyata.
Maaf malam itu harus cepat berahir , karna aku tidak bisa membuat cerita tentang bola lagi untukmu dan aku juga tidak mempunyai banyak waktu untuk mendengar tentang kisah kopimu malam itu . Maafkan aku yang bodoh ... tidak mengizinkanmu melihatku nyata , Setelah ini kamu harus melupakan 22:00 karna tidak akan pernah ada lagi dunia maya di situ. Kamu harus belajar mengendalikan darahmu ketika seseorang yang kamu tunggu tidak bisa kamu temui , dan kamu harus belajar keluar dari kamar itu dan melihat ada banyak kehidupan nyata yang lebih indah disana .
Kamu harus berjanji akan membuat cerita tentang kopimu lebih banyak lagi , bukan untukku tapi untuk keidupanmu yang baru. Kamu bisa melihatku hari ini...
tapi tolong jangan pernah perlihatkan air mata itu lagi , kamu tau ? kamu terlihat sangat jelek saat menangis.. janji ?? :)
cepat temui aku disini setelah ini , lalu bersiaplah menjadi kopiku yang lebih manis.. "
" suster ....ini apa, aku tidak mengerti ? darimana surat ini ? " . Aku rasa ini pertanyaan terbodohku , tapi aku benar- benar tidak mengerti apapun sekarang , kecuali itu adalah maya .
" kamu ingin tau ?? bolehkah aku mengajakmu keluar dari kamar ini sebentar saja ? " . Suara suster ini membuat aku merasa lebih tenang dan percaya daripada saat dia membawa jarum suntuk dan pil pahit.
Tanpa basa basi aku beranjak dari kursiku sesekali menahan rasa sakit yang daritadi menyiksa seluruh bagian tubuhku , rasanya terlalu memaksa untuk aku berjalan biasa- biasa saja . Melihat hal itu suster langsung membawakan kursi roda dan membantuku duduk disana. Kali ini aku merasa benar- benar lumpuh untuk usia semuda ini. Tapi aku tidak peduli , karna ada yang lebih ingin aku pikirkan daripada terus meikirkan kondisi yang memalukan ini, yakni ada apa di luar kamarku .
Suster di belakangku ini dengan sabarnya mendorong kursi rodaku menuju suatu tempat yang tidak jauh dari kamarku , tapi aku masih belum mengerti . Kami masuk ke sebuah kamar yang tepat berada di seberang kamarku . Rasanya ada yang aneh dengan jantungku ... dia berdetak sangat kencang sekali ketika suster itu mulai memasuki kamar tersebut.
Ada banyak sekali orang disini , aku lihat ada dua orang tua laki-laki dan perempuan yang terlihat sepErti suami istri sedang tersenyum menyambutku , ada seorang wanita dewasa yang sangat cantik berdiri disamping kasur dikamar itu , ada juga beberapa anak-anak muda seusiaku yang memakai tas ransel dan membawa beberapa buku ditangannya , sepertinya mereka adalah mahasiswa. Tapi ada yang aneh dengan mereka . Mata mereka sedikit aneh ...apa itu basah ? atau hanya perasaanku saja..
tapi kenapa begitu ramah menyambutku , apakah mereka mengenaliku , dan siapa orang yang terbaring di kasur itu ? aku tidak bisa melihatnya karna orang-orang itu mengahalangi pandanganku .
wanita dewasa yang cantik itu mulai menggeser tubuhnya yang daritadi menutupi wajah orang yang sedang tidur di atas kasur itu...
Ada apa dengan jantungku ? kenapa rasanya semakin sakit ?
aku lihat ada seorang laki-laki sedang tidur disana , wajahnya seperti sudah lama aku kenal , tapi kenyataannya baru kali ini aku melihatnya... matanya yang tertutup itu begitu indah dengan bulu-bulu mata yang lentik dan alis yang terukir jelas garisnya, hidungnya cukup lebih mancung dari milikku., tinggi tubuhnya juga sangat pas dengan ukuran ranjang dikamar ini. Tapi warna kulitnya aku tidak suka ... dia sangat pucat sekali , seperti vampir . dan itu membuat aku sesekali menundukkan mata untuk mengalihkan pikiranku..
"Aku dimana ini sus ? ini kamar siapa ? dan kenapa aku harus disini ?" entah kenapa nada suaraku sedikit bergetar.
" kamu sudah membaca surat dari anakku ,pandu ?? " Aku dengar wanita setengah baya itu berbicara ke arahku ,dan sepertinya tidak mungkin pertanyaan itu untuk suster yang membawaku kesini .
" pandu ? " . aku semakin tidak mengerti sekarang , tapi jujur perasaanku semakin kacau ... nafasku terasa semakin sulit, dan jantungku sangat kencang berdetak.
aku lihat mata orang-orang dikamar ini semakin memerah dan ada beberapa isak tangis yang tertahan dari mereka. aku hanya melihat pemandangan ini dengan kepolosan yang menyakitkan .
wanita cantik itu mulai mendekatiku dengan membawa laptop , dia berjalan kerahku dengan air mata yang terus dibiarkan jatuh. Aku semakin sesak melihat ini.. tapi aku terus menahan diriku untuk tetap tenang dan mencoba mengerti apa yang sebenarnya terjadi . Wanita itu menaruh latop berwarna abu-abu dengan sedikit stiker bola diujungnya diatas pangkuanku,
dan aku melihat beberapa folder disana ...
salah satunya adalah "kopi dan bola".
aku sudah mulai menebak ini seharusnya, tapi aku berusaha untuk tetap tidak mengetahui apapun. Aku buka isi folder itu dan aku temukan semua foto-fotoku disana. semua kegiatanku dikamar rumah sakit ini ada disini , mulai dari waktu sarapanku , minum obatku , bersembunyi di bawah kasur untuk menghindari ocehan suster yang memergoki bekas kopiku , sampai semua tentang ceritaku di pukul 22:00 , semua gambarku saat aku duduk didekat jendela itu , dengan laptop dan cangkir kopi kesayanganku semuanya terpotret jelas disini , juga ketika jari-jariku sedang sibuk menyapa maya.
Maya. ya ... ini pasti laptop maya , tapi....
pikiranku terhenti ketika ada satu video yang berdurasi cukup panjang sepertinya mulai menarik tanganku untuk segera melihatnya .
Demi tuhan.... nafasku terasa tercekik, aku melihat ada seorang laki-laki sedang sibuk memainkan jari-jarinya di atas keyboard laptopnya , aku sangat jelas melihat wajahnya , itu wajah laki-laki yang sedang terbaring disana. tapi aku tidak tahu dengan siapa dan apa yang dia lakukan dengan laptopnya itu.
Setelah beberapa menit aku melihat kamera tersorot ke dalam layar laptopnya dan aku melihat ada nama akunku disana , dia sedang chating denganku . dan Itu obrolan kami.. iya aku sangat hafal itu obrolan kami. Semua terekam disana ... begitu juga ekspresi laki-laki itu . senyumnya , tawanya , dan kadang- kadang dia sedikit kesal..mungkin saat itu aku sedang membuatnya marah. Tapi aku melihat wajahnya yang begitu pucat ? sama seperti wajahnya sekarang.
sepertinya aku tidak bisa melanjutkan menonton video yang berdurasi cukup lama ini , karna entah kenapa aku semakin sakit merasakannya . Apa ini suatu kebetulan ? dan apa ini? apa artinya semua ini Tuhan...
" laki-laki yang selama ini kamu tunggu di setiap 22:00 sedang tidur di kasur itu , dia pandu . Si bola yang selama ini menemani kopi. Selama ini dia selalu memerhatikanmu dari seberang jendela ini , tapi dia hanya mampu menyapamu di 22:00 karna setiap pagi dan siang dia harus menjalani terapi untuk sebuah kanker yang kapan saja bisa merenggut nyawanya , tapi dia selalu meninggalkan kamera yang dapat merekam seluruh kegiatan di kamarmu untuk dia lihat sebelum dia menyapamu di setiap malam . Kami juga tidak mengerti bagaimana dia bisa segila itu denganmu , setiap kami tanya , dia selau menjawab kamu seperti putri bodoh yang terjebak di kamar itu , tapi kamu putri cantik miliknya. dia seperti hidup setiap melihatmu , dan mengobrol denganmu setiap malam adalah obat yang paling dia suka. Tapi yang harus kamu tau , dia sudah pergi sekarang...
malam itu dia harus meninggalkanmu lebih cepat , karna saat itu dokter harus memaksanya untuk dioprasi , kanker yang menyerang otaknya sudah semakin parah Tapi operasi itu justru malah mengambilnya dari kita semua.. dan hanya surat itu hal terahir yang bisa dia tulis untukmu . Tolong maafkan dia...dia tidak pernah bermaksut untuk membohongimu , dia hanya takut menerima kenyataan "
"sudah kak..." aku hanya bisa memotong penjelasan wanita cantik itu dengan kalimat yang sudah sangat panjang itu menurutku .
Seperti ada yang menarik tubuhku untuk bangkit dari kursi rodaku... aku berjalan ke arah laki-laki yang mereka sebut pandu itu . Aku terus berjalan menyeret kakiku yang sangat lemah ini melewati kerumunan orang-orang yang sibuk menyeka air matanya , tapi aku berusaha terus tersenyum dan menarik air mata yang nyaris jatuh. Aku sempat terjatuh ketika aku semakin dekat melihat wajahnya , ...wajah itu begitu damai , dan menenangkan ... disitu aku lihat mayaku yang setiap malam menemaniku. Aku jatuh ke lantai, kakiku rasanya tidak mempunyai kekuatan apapun untuk berjalan lagi. beberapa orang mulai panik dan mencoba membantuku berdiri....mereka memelukku dan menangis di pundakku .Tapi aku tetap tidak bisa melakukan apa yang mereka lakukan... aku terus mencoba tersenyum.. dan mencoba bangkit lagi. Mereka mulai menuntunku untuk mencapai tubuh pandu.
Sekarang aku tepat berada didepannya , aku tidak pernah berfikir akan sedekat ini melihatnya dengan nyata. Aku menelaah lebih dalam setiap garis wajahnya sambil sesekali memejamkan mata menyamakan apa yang selama ini berada di imajinasiku tentangnya. dan itu sama...
Kali ini aku yakin, dia adalah mayaku...
tapi kenpa dia tidur ? itu yang aku coba untuk tidak aku mengerti...
dia menulis surat untukkku , menyuruhku agar aku menemuinya tapi kenapa sekarang dia tidak ingin melihatku ? apa mungkin benar aku jelek ketika aku menangis ?
iya.. aku menangis , dan aku tidak menyadarinya... aku tidak tahu sejak kapan air mata ini jatuh . Yang aku tahu sekarang dia sudah pergi. bola sudah pergi meninggalkan kopi, dan kopi akan dingin lalu cangkir akan pecah.
Aku hanya bisa menangis tanpa suara, aku hanya bisa meraba wajahnya dengan mata yang terpejam , aku ingin memeluknya untuk yang terahir kalinya , tapi tubuhku terlalu kaku. aku hanya bisa berdiri disampingnya dan terus terisak.
" bu , kenapa dia tidak mau bangun ? ibu.. bilang ke pandu aku sudah datang. suruh dia membuka matanya sebentar saja. " aku berusaha tersenyum lagi sekarang dan menghapus air mataku seperti layaknya anak kecil.
aku lihat ibu cantik itu merangkulku sekali lagi , kali ini lebih erat . Dia mencoba menenangkanku ...
tapi aku terus memandangi tubuh pandu di yang terbaring di atas kasur itu, tanpa memperdulikan pelukannya.
aku mendengar ada seseorang yang membuka pintu , sepertinya ada beberapa orang yang masuk ke kamar ini , aku melihat beberapa perawat laki-laki meminta izin kepada kami untuk membawa pandu pergi. Mereka mengatakan tubuh pandu harus segera dibersihkan untuk kemudian dimakamkan sore ini.
Aku belum sempat melakukan apapun , perawat-perawat itu langsung mendorong kasur pandu keluar ruangan , dan mataku hanya bisa mengikutinya. Tubuhku tetap terdiam dengan pelukan ibu pandu. Mataku terus mengikuti para perawat-perawat itu membawa tubuh pandu menjauh dari ku. Dan saat itu aku hanya bisa berteriak sekencang-kencangnya ...
berteriak memanggil namanya , berteriak mengeluarkan semua kesakitan yang aku pendam , dan berteriak melepaskan pandu untuk selama-lamanya.
aku bisa menangis kali ini , aku bisa sangat terisak hingga jantungku remuk, aku tidak mau mereka membawa pandu pergi... aku masih ingin hari ini ada pukul 22:00 aku masih ingin ada pandu yang muncul menyapaku di layar laptop. Aku masih ingin mencintainya dalam mayaku.,
Tolong beri aku waktu satu menit saja untuk mengatakan aku sangat mencintainya , beri aku waktu satu menit saja tuhan untuk bisa mersakan hembusan nafasnya....
dan tiba-tiba gelap...
aku tidak mendengar apapun sekarang , semuanya diam dan tidak ada siapapun yang aku lihat.
Tubuhku sulit sekali digerakkan, tapi aku merasa ada beberapa alat yang menyakiti dadaku , sangat sakit, seperti alat penyetrum ... tapi aku tetap tidak bisa membuka mataku.....
aku ingin menyerah , aku lelah..
Sekarang Aku hanya mendengar seseorang mengatakan KOMA.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar