Senin, 01 April 2013

Merah , Abu-abu , dan Bis

aku tidak pernah suka hujan . Kapanpun dan bagaimanapun bentuknya .
bukan karna dia dingin atau  menyakiti tubuh  me , tapi karna hujan itu menakutkan.Dia membuat langit menjadi hitam , dia membuat suara kicau burung menjadi tak terdengar , dia membuat awan bertengkar dan menggelegar ,tapi satu hujan yang membuat me bisa duduk tenang dan tersenyum .
hujan dimana dia berada dalam bis malam , hanya dia dan hanya jendela bis yang berembun.
dia bisa melihat lampu jalan menjadi sangat damai dengan warna kuningnya , dia melihat sungai yang sangat lentik mengalir bersama nada hujan yang turun di atasnya, dia juga melihat  hamparan sawah seolah menadahkan tangannya dan mengucap syukur. Me lepaskan earphone di telinganya , dia lepaskan  syal dan jaket tebalnya ... sekarang Me tidak takut mendengar suara hujan , me tidak takut tubuhnya di hinggapi dingin , itu hujan pertama Me.
bis terus melaju dengan tenang , me bisa merasakan roda2 dibawahnya menyibak genangan air hujan cukup keras , terdengar suara hujan yang sangat tertata nada, beberapa kali dia melihat awan bergumam dan langit kadang menjadi hitam kelam . Tapi Me semakin tersenyum melihatnya. Dia Keluarkan  Botol kopi kecilnya ,semua tahu itu benda yang akan selalu dia bawa. Asap panas keluar dari botol itu , dan itu yang paling Me suka. Melihat kopinya masih terjaga dan meniupnya langsung dari botol sebelum kemudian dia meminumnya , Itu cara kopi me menjadi lebih enak.
dia terus menggenggam botol panas itu dengan kedua tangan telanjang , sangat erat ...dengan tubuh yang mulai pucat dan menggigil . Tapi me tetap tersenyum. Karna itu hujan pertama me.

kali ini dia mulai kesusahan menjuruskan pandangannya ke luar jendela , karna hujan semakin lebat dan menutup kaca didepannya. Suara hujan terdengar lebih menakutkan dengan malam yang semakin gelap. Dia lihat sekililingnya ... beberapa teman dibelakang memainkan gitar dan bernyanyi , dan sebagian mulai tejaga dalam tidur , ada juga yang tersudut di pojokan dengan novel dan bantal tidurnya. Matanya berkeliling lagi dan dia ingin sadar bahwa bukan hanya ada dia dan jendela yang tertutup air hujan , ada banyak orang disana tapi dia tidak ingin terlalu lama menyadarinya. Dia kembali duduk dan melihat hujan Pertamanya lagi . Entah apa yang dia cari.. tangannya mulai kaku mengepal , bibirnya pucat dan matanya ... mata Me sedang berbohong. Me sangat buruk menyembunyian air mata dibalik matanya itu , dia pembohong yang sangat buruk.
me mulai kesakitan mendengar suara hujan malam itu , dia terus menahannya .. menahan tubuhnya yang akan jatuh , menahan hatinya untuk tetap tertidur , menahan semua kesakitan tentang abu-abu yang pernah dia temui di persimpangan jalan waktu itu.
dan me tidak ingin menangis sekarang karna ini Hujan pertama Me.

dia kelelahan , air matanya jatuh perlahan . Dia mulai menyerah ....
dia memejamkan mata dan sangat lemah, tak ada suara apapun ... hanya mata yang terpejam , air mata yang  mengalir ,kedua tangan pucat yang mengepal ke dada , dan hujan .
namun Me berusaha tetap tersenyum , walau kali ini dia mulai takut ini menjadi hujan pertamanya..

"sudah berapa lama duduk disini ?"
Seseorang duduk disamping Me , tapi Me tidak ingin memandangnya, matanya tetap terpejam dan dingin mulai menyakiti tubuhnya.  Me tetap menutup matanya dan membiarkan seseorang itu bicara kepadanya tanpa pandangan Me.
Kali ini dia merasakan syalnya terbalut di lehernya kembali , Tubuhnya mulai hangat dengan jaket tebalnya yang kembali memeluk tubuhnya.
Orang itu melakukannya dengan baik ... tanpa membuat me terbangun.

"kamu tidak perlu seperti ini , kamu tidak perlu menunggu seperti ini .Aku bisa dengan mudah datang jika kamu bisa berbohong dengan baik . Ingat bagaimana aku menggendongmu dulu saat kakimu terluka ? aku terus menggendongmu walaupun aku tahu kakimu sudah sembuh, dan kamu mengerti aku sedang berbohong saat itu. kamu ingat bagaimana aku memarahimu saat segelas kopiku kamu curi ? aku sangat kesal bahkan aku mengabaikan maafmu, dan kamu juga tau aku sedang berbohong saat itu.  Aku juga tau kamu selalu memejamkan matamu setiap kali  aku mengajak mu memasuki rumah hantu , aku tau itu tapi aku selalu mengajakmu lagi dan lagi itu karna aku sedang berbohong.kamu selalu memiliki alasan untukku bisa berbohhong dengan baik didepanmu.
lalu kenapa kamu tidak bisa memberiku kebohongan yang lebih baik dari ini ?
buka mata kamu dan bohongi aku . Aku lebih suka melihatmu berbohong dalam keadaan seperti ini daripada harus mencuri kopiku diam-diam. Aku memilihmu karna aku tahu kamu sangat kuat ketika menungguku. buka mata kamu dan lihat aku sudah pulang. "

Me belum bisa membuka matanya , ini membuatnya lebih tersudut dan tak ingin bangun.
seseorang disampingnya mulai membuat me merasakan abu-abu kembali , dan dia tau itu tidak akan pernah terjadi. tapi sesuatu tiba-tiba membuat tubuhnya merasa lebih dingin dan kaku..
laki-laki disampingnya menyandarkan kepala di bahunya ...
dan itu tanpa membuat izin kepada me . Me ingin bangun dan melemparnya ke luar Bis , tapi tidak sekuat itu. Me tetap tidak bergerak... posisinya masih sama dengan 1 jam yang lalu.
dia Mendengar seseorang yang sedang menyadarkan kepala di bahunya itu bernyanyi lirih ... sebuah lagu pengantar tidur yang dulu sering abu-abu nyanyikan untuk Me. tidak ada yang berubah dengan nada suara di lagu itu , me mengenalnya dengan baik..

sudah 5 jam berlalu ,... Me sadar selama itu dia meninggalkan seseorang disampingnya.
Sepertinya hujan sudah reda, dan bis juga memasuki kota yang berbeda pula.Hati me mulai bicara untuk berani membuka matanya, karna dia ingin melihat abu-abu yang menemani 5 jam malamnya,tangannya lebih kuat sekarang jika harus menata kepala abu-abu lebih baik di bahunya. Me membuka mata.. dia lihat kaca jendela sudah terbuka dari embun , tapi langit masih hitam. Karna itu masih sepertiga malam.. dia mulai ingat seseorang yang memakaikan syal dan menyelimuti tubuhnya yang dingin, abu-abu.
tapi air matanya lebih manjadi hebat sekarang , ketika dia melihat seseorang disampingnya tidak pernah ada.
abu-abu hanya menemani Me yang sakit ketika hujan, abu-abu hanya pulang sebentar lalu meninggalkan Me kembali , abu-abu hanya kelelahan dan meminjam bahu Me sebagai halte . Hati Me menjerit lebih hebat dari yang bisa dia keluarkan...
dia hanya melihat sekelilingnya terjaga dalam tidur masing-masing dan hanya ada dia sekarang .Hanya ada me yang menangis di Hujan pertamannya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar